Breaking News

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD/foto dok kompas
Lamhaba_JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai pemimpin partai politik saat ini cenderung menindas orang lain, khususnya kader di bawahnya agar tidak bisa tampil menjadi pemimpin masa depan. Akhirnya, hanya tokoh-tokoh politik lama yang muncul mendekati Pemilu 2014.
"Di dalam realitas kepartaian kita sekarang, pemimpin partai politik menindas orang lain yang ingin tampil sebagai bintang. Itu fakta di mana-mana," kata Mahfud saat acara Institute Managing the Nations di Jakarta, Selasa (17/7/2012) malam.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei, lebih banyak tokoh lama yang dimunculkan sebagai capres di Pemilu 2014. Elektabilitas tokoh lama disebut lebih tinggi dibanding tokoh-tokoh baru.
Mahfud menambahkan, bukan hanya di internal parpol, sikap penindasan juga terjadi di birokrasi. Dia memberi contoh dimutasinya Sekretaris Daerah Sampang, Madura, Hermanto Subaidi menjadi staf biasa di Kantor Kelurahan Polgan. Mutasi itu disebut lantaran Hermanto akan maju sebagai calon Bupati Sampang pada Pilkada akhir 2012.
"Itu kan sangat tidak sehat. Itu lah gambaran dari kehidupan parpol kita," kata Mahfud.
Meski demikian, Mahfud tak sependapat dengan wacana memberi ruang bagi calon independen untuk maju dalam pilpres. Pasalnya, kata dia, langkah itu bertentangan dengan konstitusi yang diatur dalam Pasal 6 UUD 1945 serta dapat membonsai peran parpol.
"Kesepakatan kita, parpol harus disehatkan. Kalau parpol sehat, maka calon yang tadinya independen bisa masuk lewat parpol," pungkas mantan politisi PKB itu. 
 
Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar