Breaking News

Lamhaba_Hidayatullah.com—Ibu dari penjual buah, yang membakar dirinya dan menjadi penyulut revolusi di Tunisia dan Arab Spring, dikurung dalam tahanan dengan tuduhan melecehkan seorang hakim.
Mondhar Bedhiafi, jurubicara untuk Kementerian Kehakiman Tunisia, hari Sabtu mengatakan bahwa Manoubia Bouazizi ditahan sampai ia dihadapkan ke hakim pada hari Senin besok. Wanita berusia 60an tahun itu dimasukkan dalam tahanan sejak Jumat malam kemarin.
Salah satu putra Manoubia Bouazizi, Salem, mengatakan tuduhan yang ditujukan kepada ibunya berlebihan. Ia menceritakan bahwa hakim tersebut bertumbukan dangan ibunya lalu mereka beradu mulut. Tetapi ketika itu ibunya tidak tahu bahwa orang yang bertengkar dengannya tersebut adalah seorang hakim.
Salem Bouazizi mengatakan, ibunya juga sudah mendapatkan penghinaan, setelah seorang staf pengadilan melecehkannya, mendorong dirinya keluar dan membanting daun pintu dihadapannya, serta menolak membantu mengurus dokumen ibunya.
“Ini merupakan penghinaan terhadap ibu dari seorang martir,” kata Salem, seraya menuntut agar ibunya segera dibebaskan.
Tidak ada tanggapan dari phak kementerian kehakiman tentang masalah tersebut, tulis Saudi Gazette (15/7/2012).
Adik Salem, Muhammad Bouazizi, membakar dirinya di jalan dekat kantor pemerintah daerah setempat pada 17 Desember 2010. Ia nekat membakar diri setelah upayanya mendapatkan kembali perlengkapan dagang kaki limanya tidak membuahkan hasil. Peralatannya disita oleh seorang petugas polisi perempuan dan anak buahnya. Selain gerobak dagangannya disita, Bouazizi juga dilecehkan didepan publik. Muhammad Bouazizi kemudian meninggal dunia pada bulan Januari 2011 setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Rakyat yang marah dan bersimpati atas kematian Bouazizi, didukung dengan kondisi ekonomi yang buruk serta kesewenang-wenangan pemerintah dan aparatnya yang korup, kemudian bangkit melawan rezim Zainal Abidin Bin Ali alias Ben Ali.
Aksi rakyat menentang kesewenang-wenangan penguasa itu menular ke sejumlah negara lain di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, menumbangkan rezim Muammar Qadhafi di Libya dan Husni Mubarak di Mesir.*
Sumber:hidayatullah.com

Tidak ada komentar