Mencari Pahlawan Indonesia (02) : Naluri Kepahlawanan
OLEH:ANIS MATTA
Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh
mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Tantangan-tantangan besar
dalam sejarah hanya dapat dijawab oleh mereka yang mempunyai naluri
kepahlawanan. Itulah sebabnya kita menyebut para pahlawan itu
orang-orang besar.
Itu pula sebabnya mengapa kita dengan sukarela menyimpan dan
memelihara rasa kagum kepada para pahlawan. Manusia berhulang budi
kepada para pahlawan mereka. Dan kekaguman adalah sebagian dari cara
mereka membalas utang budi.
Mungkin, karena itu pula para pahlawan selalu muncul di saat-saat yang sulit, atau sengaja dilahirkan di tengah situasi yang sulit. Mereka datang untuk membawa beban yang tak dipikul oleh manusia-manusia di zamannya. Mereka bukanlah kiriman gratis dari langit. Akan tetapi, sejarah kepahlawanan mulai dicatat ketika naluri kepahlawanan mereka merespon tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Ada tantangan dan ada jawaban. Dan hasil dari respon itu adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.
Mungkin, karena itu pula para pahlawan selalu muncul di saat-saat yang sulit, atau sengaja dilahirkan di tengah situasi yang sulit. Mereka datang untuk membawa beban yang tak dipikul oleh manusia-manusia di zamannya. Mereka bukanlah kiriman gratis dari langit. Akan tetapi, sejarah kepahlawanan mulai dicatat ketika naluri kepahlawanan mereka merespon tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Ada tantangan dan ada jawaban. Dan hasil dari respon itu adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.
Tantangan adalah stimulan kehidupan yang disediakan Allah untuk
merangsang munculnya naluri kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang
yang tidak mempunyai naluri ini akan meiihat tantangan sebagai beban
berat maka mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi
kehidupan yang tidak terhormat. Namun, orang-orang yang mempunyai naluri
kepahlawanan akan mengatakan tantangan-tantangan kehidupan itu: Ini
untukku. Atau seperti ungkapan orang-orang shadiq dalam perang Khandaq
yang diceritakan Al-Qur’an,
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang
bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan
Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang
demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan. (A-Ahzab: 22)
Naluri kepahlawanan lahir dari rasa kagum yang dalam kepada
kepahlawanan itu sendiri. Ha] itu akan menggoda sang pengagum untuk
melihat dirinya sembari bertanya, “Apa engkau dapat melakukan hal yang
sama?” Dan jika ia merasa memiliki kesiapan-kesiapan dasar, ia akan
menemukan dorongan yang kuat untuk mengeksplorasi segenap potensinya
untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, naluri kepahlawanan adalah kekuatan
yang mendorong munculnya potensi-potensi tersembunyi dalam diri
seseorang, kekuatan yang berada di balik pertumbuhan ajaib kepribadian
seseorang.
Dalam serial Jenius-Jenius Islam, Abbas Mahmud Al-Aqqad menemukan
kunci kepribadian Abu Bakar As-Shiddiq dalam kata kekaguman kepada
kepahlawanan. Kunci kepribadian, kata Al-Aqqad, adalah perangkat lunak
yang dapat menyingkap semua tabir kepribadian seseorang. Ia berfungsi
seperti kunci yang dapat membuka pintu dan mengantar kita memasuki semua
ruang dalam rumah itu. Dan kita hanya dapat memahami
pekerjaan-pekerjaan besar yang telah diselesaikan Abu Bakar dalam kunci
rahasia ini. Apakah Anda juga memiliki kunci rahasia itu? Saya tidak
tahu.
(BUKU, menjari Pahlawan Indonesia)
Tidak ada komentar
Posting Komentar