PBB: 60.000 Orang Telah Tewas Akibat Konflik di Suriah
SURIAH - PBB memperkirakan, sedikitnya
60.000 orang telah tewas di Suriah selama pemberontakan 21 bulan melawan
rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Komisioner PBB untuk Hak Asasi Manusia Navi Pillay mengatakan pada Rabu (2/1/2013) Sedikitnya 60.000 orang telah tewas dalam konflik di Suriah, mengutip apa yang dia katakan merupakan sebuah studi mendalam komisi PBB.
Lebih dari lima bulan analisis, penelitian lintas-referensi dari tujuh sumber data, termasuk pemerintah Suriah, untuk mengkompilasi sebuah daftar dari 59.648 orang yang dilaporkan tewas antara 15 Maret 2011, hingga November 30, 2012.
"Mengingat belum ada akhir dalam konflik sejak akhir November, kita bisa berasumsi bahwa lebih dari 60.000 orang telah tewas pada awal 2013," kata Pillay. "Jumlah korban jauh lebih tinggi dari yang kami harapkan dan benar-benar mengejutkan."
Perkiraan tersebut merupakan yang pertama dari PBB sejak Mei, ketika Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebutkan korban lebih dari 10.000 jiwa.
Studi terbaru, oleh Benetech, sebuah perusahaan teknologi non-profit, menunjukkan jumlah kematian naik dari sekitar 1.000 orang per bulan di musim panas 2011 menjadi rata-rata lebih dari 5.000 jiwa per bulan sejak Juli 2012. Lebih dari satu dari lima kematian terjadi di Homs, dengan daerah pedesaan sekitar ibukota Damaskus hampir mendekati dengan lebih dari 10.000 jiwa.
Namun studi tersebut tidak menyebutkan kerusakan oleh etnis atau informasi tentang apakah yang tewas tersebut adalah pemberontak, tentara atau warga sipil. Tidak ada juga perkiraan batas tertinggi dari kemungkinan jumlah korban.
Komisioner PBB untuk Hak Asasi Manusia Navi Pillay mengatakan pada Rabu (2/1/2013) Sedikitnya 60.000 orang telah tewas dalam konflik di Suriah, mengutip apa yang dia katakan merupakan sebuah studi mendalam komisi PBB.
Lebih dari lima bulan analisis, penelitian lintas-referensi dari tujuh sumber data, termasuk pemerintah Suriah, untuk mengkompilasi sebuah daftar dari 59.648 orang yang dilaporkan tewas antara 15 Maret 2011, hingga November 30, 2012.
"Mengingat belum ada akhir dalam konflik sejak akhir November, kita bisa berasumsi bahwa lebih dari 60.000 orang telah tewas pada awal 2013," kata Pillay. "Jumlah korban jauh lebih tinggi dari yang kami harapkan dan benar-benar mengejutkan."
Perkiraan tersebut merupakan yang pertama dari PBB sejak Mei, ketika Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebutkan korban lebih dari 10.000 jiwa.
Studi terbaru, oleh Benetech, sebuah perusahaan teknologi non-profit, menunjukkan jumlah kematian naik dari sekitar 1.000 orang per bulan di musim panas 2011 menjadi rata-rata lebih dari 5.000 jiwa per bulan sejak Juli 2012. Lebih dari satu dari lima kematian terjadi di Homs, dengan daerah pedesaan sekitar ibukota Damaskus hampir mendekati dengan lebih dari 10.000 jiwa.
Namun studi tersebut tidak menyebutkan kerusakan oleh etnis atau informasi tentang apakah yang tewas tersebut adalah pemberontak, tentara atau warga sipil. Tidak ada juga perkiraan batas tertinggi dari kemungkinan jumlah korban.
sumber: voa-islam.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar